Saturday, July 19, 2008

KENYATAAN HIDUP DISEBALIK PERMAINAN INI


Seorang guru wanita sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Ditangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada pemadam. Guruitu berkata, "Saya ada satu permainan... Caranya begini,ditangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada pemadam. Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!", jika sayaangkat pemadam ini, maka katalah "Pemadam!"

Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Guruberganti-gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya,semakin lama semakin cepat. Beberapa saat kemudian guru kembaliberkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur,maka sebutlah "Pemadam!", jika saya angkat pemadam, makakatakanlah "Kapur!". Dan diulangkan seperti tadi, tentu sajamurid-murid tadi keliru dan kekok, dan sangat sukar untukmengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidaklagi kekok. Selang beberapa saat, permainan berhenti.

Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya. "Murid-murid,begitulah kita umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang kemudian, musuh musuh kita memaksakan kepada kita denganperbagai cara, untuk menukarkan sesuatu, dari yang haq menjadibathil, dan sebaliknya. Pertama-tama mungkin akan sukar bagikita menerima hal tersebut, tapi kerana terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kamu akan terbiasa dengan hal itu. Dan anda mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kamu tidak pernah berhenti membalikdan menukar nilai dan ketika.

"Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yangpelik, Zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadihal yang lumrah, sex sebelum nikah menjadi suatu hiburan dantrend, hiburan yang asyik dan panjang sehingga melupakan yangwajib adalah biasa, materialistik kini menjadi suatu gaya hidupdan lain lain! ." "Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disedari,anda sedikit demi sedikit menerimanya. Paham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. "Paham cikgu..."

"Baik permainan kedua..." begitu Guru melanjutkan.
"Cikgu ada Qur\'an,cikgu akan letakkannya di tengah karpet.Sekarang anda berdiri diluar karpet. Permainannya adalah,bagaimana caranya mengambil Qur\'an yang ada ditengah tanpamemijak karpet?
"Murid-muridnya berpikir . Ada yang mencuba alternatif dengantongkat,dan lain-lain.

Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur\'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet."Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya...Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak anda denganterang-terang...Kerana tentu anda akan menolaknya mentah mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tapi mereka akan menggulung anda", perlahan-lahan dari pinggir, sehingg! a anda tidak sadar."
"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina tapak yang kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, makabangunlah aqidah yang kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkarrumah, tentu susah kalau dimulai dgn tapaknya dulu, tentu sajahiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dulu, kerusi dipindahkandulu, Almari dibuang dulu satu persatu, baru rumahdihancurkan..."

"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akanmenghentam terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan meletihkan anda. Mulai dari perangai anda, cara hidup, pakaiandan lain-lain, sehingga meskipun anda muslim, tapi anda telahmeninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara yang mereka... Dan itulah yang mereka inginkan." "Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran). Dan inilah yang dijalankanoleh musuh musuh kita... "

"Kenapa mereka tidak berani terang-terang memijak-mijak cikgu?"tanya murid- murid.
"Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnyaPerang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidaklagi." "Begitulah Islam... Kalau diserang perlahan-lahan,mereka tidak akan sedar, akhirnya hancur. Tapi kalau diserangserentak terang-terangan, mereka akan bangkit serentak, barumereka akan sadar".
"Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, danmari kita berdoa dahulu sebelum pulang..." Matahari bersinarterik takala anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajarmereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya...
RENUNGILAH SAHABAT SEMUA..

sumber Dari kotak email

2 comments:

NAA said...

congratz...da pandai ber'blog' skrg...

salah satu cara utk mnyebarkan dakwah islam di muka bumi Allah SWT...

maaf, tak sempat nak go thru sume post.....

insyaAllah, ada mase blog ini akan disinggah lagi...

Khabir Shuhaimi said...

Salam Ziarah. Salam Seperjuangan =)